ETIKA SEKSUAL DALAM ISLAM

Moraliti seks atau etika seksual merupakan bagian integral dari etika perilaku yang berlaku pada manusia. Termasuk etika seksual adalah norma sosial, kebiasaan individu, dan pola-pola perilaku yang terkait secara langsung dengan insting atau naluri seksual. Insting atau naluri seksual adalah sesuatu...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Morteza Mutahhari (Author)
Format: Book
Language:Malay
Published: Bandung, Indonesia PENERBIT PUSTAKA 1984
Subjects:
Online Access:Click Here to View Status and Holdings.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000nam a2200000#i 4501
001 wils-947444
005 2019623103418
008 200414s1984 IO #g #0 0 #MAY#D
020 # # |a PUS0078  |q paperback 
040 # # |a BNM  |d UiTM  |e rda 
041 0 # |a may 
090 0 0 |a BP190.5.S4  |b M88 1984 
100 0 # |a Morteza Mutahhari  |e author 
245 0 0 |a ETIKA SEKSUAL DALAM ISLAM  |c Morteza Mutahhari 
264 # 1 |a Bandung, Indonesia  |b PENERBIT PUSTAKA  |c 1984 
300 # # |a v, 101 pages  |c 17 cm 
336 # # |a text  |2 rdacontent 
337 # # |a unmediated  |2 rdamedia 
338 # # |a volume  |2 rdacarrier 
500 # # |a Diterjemah dari 'Sexual ethics in Islam and in the Western World', terbitan Islamic Propagation Mission, Teheran, 1982. 
520 # # |a Moraliti seks atau etika seksual merupakan bagian integral dari etika perilaku yang berlaku pada manusia. Termasuk etika seksual adalah norma sosial, kebiasaan individu, dan pola-pola perilaku yang terkait secara langsung dengan insting atau naluri seksual. Insting atau naluri seksual adalah sesuatu yang luar biasa, manifestasinya juga sangat hebat sehingga moral atau etika seksual merupakan etika yang paling penting dari semua etika yang lain. Dalam sebuah bukunya yang berjudul Our Oriental Heritage, Will Durant, menegaskan fakta bahawa hidup berkahwin dan berumah tangga merupakan kewajipan moral yang sangat penting. Dia katakan bahawa kemampuan alamiah manusia untuk melakukan prokreasi juga memiliki tantangan-tantangan kesukaran, tidak hanya pada waktu berkahwin itu sendiri, tetapi juga sebelum dan sesudahnya. Kesusahan ini semakin teruk kerana besarnya intensiti insting seksual manusia dan ketidahmahuannya untuk tunduk pada batasan-batasan legal dan moral. Bahkan, insting tersebut boleh menyimpang dan terpesong. Menurut Will Durant, pada akhirnya perkara tersebut menyebabkan gangguan pada diri dan kebingungan, jika masyarakat tidak mampu memberikan perlindungan yang efektif dan diperlukan. Jika begitu, Apakah pandangan moral seksual Islam juga sepadan dengan pandangan moral seksual Barat Modern? Jika tidak, bagaimana Islam menawarkan solusi bagi persoalan ini? Bagaimana mensikronisasi perihal cinta, seks, dan etika? Buku Murtadha Muthahhari ini, Etika Seksual Dalam Islam, mencuba menjelaskan dan menghuraikan perkara tersebut. Buku ini merupakan terjemahan dari Sexual Ethics in Islam and in The Western World. 
546 # # |a Text in Malay 
650 # # |a Sex  |x Religious aspects  |x Islam 
650 # # |a Islamic ethics. 
650 # # |a Religious life  |x Islam 
856 4 0 |z Click Here to View Status and Holdings.  |u https://opac.uitm.edu.my/opac/detailsPage/detailsHome.jsp?tid=947444 
998 # # |a 00264#1a002.8.2||00264#1b002.8.4||00300##a003.4.1||00300##b003.6.1||00300##c003.5.1||00500##a002.17.2||00520##a007.2||00520##b007.2||00546##a006.11||