RENUNGAN KEMASYARAKATAN

Masyarakat kita kini sedang ribut lagi kelam-kabut. Biarpun mewah harta-benda, kita seolah-olah masih terumbang-ambing dalam persoalan lain yang membentuk nuansa kemanusiaan--seperti bahasa, seni, sejarah, makna menjadi manusia, makna kemerdekaan negara, dan lain-lain.Penulisan ini merupakan satu up...

Full description

Saved in:
Bibliographic Details
Main Author: Hazman Baharom (Author)
Format: Book
Language:Malay
Published: Malaysia Megamind Leadership Consultancy 2016
©2016
Edition:Malay : Cetakan pertama
Subjects:
Online Access:Click Here to View Status and Holdings.
Tags: Add Tag
No Tags, Be the first to tag this record!

MARC

LEADER 00000nam a2200000#i 4501
001 wils-941957
005 20194716241
008 t 2016 MY #g# ##000 ##may#D
020 # # |a 9789671196984  |q paperback 
040 # # |a UiTM  |b eng  |c UiTM  |e rda 
041 0 # |a may 
090 0 0 |a DS594  |b .H39 2016 
100 0 # |a Hazman Baharom  |e author 
245 1 0 |a RENUNGAN KEMASYARAKATAN  |c Hazman Baharom 
250 # # |a Malay : Cetakan pertama 
264 # 1 |a Malaysia  |b Megamind Leadership Consultancy  |c 2016 
264 # 1 |c ©2016 
300 # # |a vii, 176 pages  |b illustrations  |c 23 cm 
336 # # |a text  |2 rdacontent 
337 # # |a unmediated  |2 rdamedia 
338 # # |a volume  |2 rdacarrier 
520 # # |a Masyarakat kita kini sedang ribut lagi kelam-kabut. Biarpun mewah harta-benda, kita seolah-olah masih terumbang-ambing dalam persoalan lain yang membentuk nuansa kemanusiaan--seperti bahasa, seni, sejarah, makna menjadi manusia, makna kemerdekaan negara, dan lain-lain.Penulisan ini merupakan satu upaya merenung tabiat serta akar kepada masalah-masalah tersebut, yang hari ini kelihatannya semakin pongah merenggut setiap sisi kemanusiaan yang kita nikmati. Kita menjadi manusia kerana fakulti tertentu yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, dan makna kepada kejadian itu sesungguhnya menuntut kepada penaakulan mendalam daripada setiap insan yang punya kesedaran akal jua batin.Seperti yang terangkum dalam salah satu bait daripada pantun warisan, "alam terkembang dijadikan guru", kita sebenarnya mampu belajar banyak perkara daripada reliti masyarakat hari ini. Dari situ, melalui pemerhatian seteliti mungkin, kita akan mampu untuk bergerak lebih dekat menuju daerah penyelesaian, supaya dapat kita ubati masyarakat ini daripada sakit yang dideritainya. Buku ini adalah undangan penulis kepada para pembaca untuk memikirkan semula hakikat kewujudan dirinya dan masyarakatnya, serta segala yang mengisi lohong-lohong di celah keterikatan antara keduanya. 
520 # # |a Our society is now in turmoil again. Despite the luxury of possessions, we still seem to be faltering in other issues that shape the nuances of humanity-such as language, art, history, the meaning of being human, the meaning of national independence, etc. This writing is an attempt to reflect on habits as well as the roots to those problems, which today seem to increasingly arrogantly usurp every side of humanity we enjoy. We become human beings because of certain faculties that God has bestowed on us, and the meaning of the event indeed demands deep reasoning from every human being who has the consciousness of any inner mind. we are actually able to learn many things from the realities of today's society. From there, through as careful observation as possible, we will be able to move closer to the settlement district, so that we can cure this community from the pain it is suffering from. This book is the author's invitation to readers to rethink the fact of his existence and his society, as well as all that fills the gaps in the gap of attachment between the two. 
546 # # |a In Malay 
650 # 0 |a Social life and customs  |z Malaysia 
650 # 0 |a Politics and government  |z Malaysia 
650 # 0 |a Manners and customs 
650 # 0 |a Malay (Asian people)  |x Social life and customs 
856 4 0 |z Click Here to View Status and Holdings.  |u https://opac.uitm.edu.my/opac/detailsPage/detailsHome.jsp?tid=941957 
964 # # |c BOK  |d 01 
998 # # |a 00130##a006.2.2||00250##a002.5.2||00250##b002.5.3||00255##a007.25.3||00260##a002.8.2||00260##b002.8.4||00260##c002.7.6||00264#1a002.8.2||00264#1b002.8.4||01264#1a002.8.2||01264#1b002.8.4||00300##a003.4.1||00300##b003.6.1||00300##c003.5.1||00500##a002.17.2||00502##a007.9.2||00520##a007.2||00520##b007.2||01520##a007.2||01520##b007.2||00538##a003.16.9||00546##a006.11||00730##a006.2.2||00730##d006.4||00730##f006.10||00730##n006.2.2||00730##p006.2.2||